AY0 KITA BERSIH-BERSIH LINGKUNGAN YUUK ?

Jumat siang itu, ketika saya sedang asyik rebah-rebahan di kamar, soalnya mata memang mulai mengantuk mungkin kecapaian usai senam pagi dan shalat Jumat siang itu. Tiba-tiba ketenangan saya mulai terusik soalnya di luar sana terdengar suara sayup-sayup semakin lama semakin keras terdengar, rupanya suara itu cukup mengganggu konsentrasi saya yang hendak tidur jadi ingin terjaga kembali, agaknya suara gaduh itu berasal dari suara orang laki-laki yang ada di lingkungan barak tempat kami tinggal,tak asing lagi alias familier sekali di telinga, biasanya yang terdengar adalah suara berasal dari suara knalpot mobil atau motor melintas atau suara anak-anak kecil yang sedang bermain di pelataran depan rumah atau sura ibu-ibu yang sedang kumpul-kumpul. Rasa kantuk saya perlahan mulai sirna, saya penasaran dan mencoba mencari tahu apa gerangan yang terjadi di luar sana. Rupanya serombongan bapak-bapak yang merupakan tetangga di barak kediaman kami, sepertinya mereka hendak kerja bakti, gumam saya di dalam hati. Buktinya mereka sedang membawa peralatan kebersihan seadanya seperti cangkul, sabit, golok, sapu dan perlengkapan lainnya. Mereka melintasi rumah kami menyapa dari rumah ke rumah, mencoba mengajak penghuni barak yang kebetulan berada di teras depan rumah, untuk sama-sama bergotong royong atau kerja bakti membersihkan lingkungan. Kemudian saya mencoba menyapa salah satu tetangga yang sepertinya ia yang ditunjuk sebagai koordinator penggerak dalam komunitas aksi tersebut dan kebetulan sekali salah seorang dari mereka mendengar teriakan saya, lalu saya bertanya, “Bang mau ada apa ya bawa-bawa cangkul segala? teriak ku setengah bertanya untuk memastikan. “Mangkanya kumpul kesini ge?” jawab salah seorang dari mereka sembari melambaikan tangan ke arah saya pertanda memberi kode agar saya kumpul segera bersama mereka.Rupanya ada yang ingin mereka sampaikan. Sontak saja saya mendekati mereka, sambil mereka duduk-duduk santai dipinggiran jalan, juru bicara dari rombongan mencoba angkat bicara menyampaikan maksudnya, “Begini bang, demi kepentingan kita bersama, saya dan bersama teman-teman lainnya bermaksud ingin mengajak membersihkan saluran air yang berada di belakang rumah barak kita yang sekarang mulai kotor dan ditumbuhi rumput liar, gulma dan sedimen yang berasal dari limbah rumah tangga, kalau dibiarkan lama kelamaan pastilah saluran akan mampet dan akan menjadi tempat bersarangnya nyamuk bahkan binatang melata sekalipun seperti ular dan binatang berbisa lainnya. Jadi diminta partisipasinya baik tenaga maupun materi, sebelumnya untuk diketahui kami sudah berkoordinasi dengan kepala RT, beliau sangat setuju dan support sekali dengan kegiatan ini. Jadi disepakatilah, menurut kompromi bila yang tak bekerja, harus ada kontribusinya baik tenaga maupun uang. Dengan catatan yang tak menyumbang uang artinya menyumbang tenaga dan sebaliknya,” jelas mereka secara panjang dan lebar. Akhirnya disepakatilah secara aklamasi oleh yang hadir disitu. Singkat cerita kerja bakti dilakukan setelah pulang dari kantor sekitar jam 4 sore, usai apel sore bersama di lapangan pemda karena hari itu bertepatan dengan hari Jumat.
Setelah selesai apel sore, sebelum pulang saya pun menunaikan shalat ashar secara berjamaah terlebih dahulu di masjid agung yang tak jauh dari kantor, lantas usai shalat saya langsung bergegas pulang guna menepati janji atau konsensus telah kami sepakati bersama. Setiba di rumah ternyata teman-teman sudah menunggu sejak lama, untunglah belum begitu terlambat, kira-kira baru sekitar 10 menit mereka telah memulai kerja, “Maaf teman-teman saya ke masjid ashar-an dulu,” kata saya kepada mereka. “Ya gak papa, kami baru saja mulai,” jawab salah seorang dari mereka. Tanpa diaba-aba kemudian saya langsung berbaur dengan tetangga lainnya yang telah dari tadi mereka bekerja membersihkan saluran air. Saya pun langsung turut serta turun ke got-got untuk mengimbangi mereka yang dari telah berada disana, "Luar biasa sekali baunya sangat menyengat hidung pasalnya sudah beberapa bulan belakangan ini jarang dibersihkan," gumamku dalam batin. Kemudia saya bersama teman-teman lainnya mulai membersihkan dan membuang segala kotoran seperti sampah, serta limbah-limbah plastik dan menebas rumput-rumput liar yang menghalangi saluran air. Dari hujung got ke hujung got lainnya, sehasta demi sehasta, sedepa demi sedepa, setapak demi setapak dan inci demi inci kami mencoba mengarungi saluran got untuk membersihkannya.Terlihat sekali kekompakan dan solidaritas kebersamaan kami sesama penghuni barak bahu membahu hingga tak ada secuilpun ruang dan tempat, kami biarkan tak kami jamah untuk dibersihkan. Terakhir kali baru disemprot dengan air yang berasal dari mobil blanwir (mobil pemadam kebakaran) untuk membuang bekas-bekas atau sisa-sisa sampah yang kecil yang sulit untuk dijangkau dengan peralatan yang kami miliki, untunglah di lingkungan kami tinggal banyak pegawai Pemadam Kebakaran (Damkar) disana, sehingga dengan mudah kami meminta bantuan mereka untuk menyemprotkan air di saluran-saluran got yang barusan kami bersihkan secara bergotong-royong. Tak terasa sudah, walau dengan berpeluh keringat dan kotoran yang menempel di tubuh kami tak merasakan capek dan lelah justru kami merasakan gembira dan bersemangat. Aksi yang kami jalankan ternyata membuahkan hasil tak sia-sia pasalnya kini saluran-saluran air tersebut mulai tampak bersih dan tak terlihat sampah menggenang lagi, tampak berbeda sekali pemandangannya sebelum dilakukan aksi kerja bakti. Rupanya waktu sudah hampir menjelang magrib, maka kami pun segera menyudahi kerja bakti yang kami laksanakan pada sore hari itu.
Ternyata tradisi atau budaya gotong royong yang merupakan manifestasi dari kearifan lokal yang berasal dari akar peradaban serta falsafah nenek moyang bangsa masih kental terasa di lingkungan kami tinggal, walau masih ada sebagian kecil yang belum turut berpartisapi langsung karena mungkin ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan namun mereka tetap berkontribusi secara material (partisipasi tidak langsung, pen.). Rupanya tradisi gotong royong dari dahulu kala hingga sekarang masih sangat relevan dan sangat dibutuhkan untuk itu perlu adanya upaya-upaya untuk melestarikannya. Jika dibiarkan begitu saja tanpa ada upaya melestarikannya maka tradisi tersebut sudah barang tentu secara lambat laun tapi pasti akan terkikis dan tergerus oleh kemajuan zaman karena seiring perkembangan zaman yang menuntut kita untuk berubah cepat mind set kita baik dari aspek budaya maupun kehidupan sosial. Indikasinya sudah mulai tampak biasanya di kota-kota besar yang satu sama lain apatis terhadap lingkungan sekitarnya, individualisme, lo-lo gua-gua serta egosentris yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup (life sytle) manusia modern dewasa ini yang menuntut kepraktisan. Jika dibiarkan bisa menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan bangsa ini. Maka tidak mustahil dan tidak berlebihan, dapat dipastikan dalam beberapa puluh tahun kedepan, tradisi gotong royong semacam ini akan lekang, lapuk dan lenyap ditelan peradaban zaman dan akan menjadi cerita anak cucu kita nantinya bahwa bangsa kita yang besar ini, dahulu pernah memiliki budaya Gotong-Royong yang berasal dari peradaban leluhur bangsa, warisan asli bangsa yang cukup spektakuler, yang tidak dipungkuri pernah mengundang decak kagum bangsa yang ada di dunia. Definisi 'gotong royong'atau dalam bahasa inggrisnya MUTUAL ASSISTANCE menurut sumber dari http://www.artikata.com berarti bekerja bersama-sama (tolong- menolong, bantu-membantu), contoh dalam kalimat : masyarakat berhasil membangun sebuah masjid yg megah secara --; pasir, batu kali, dan material lainnya untuk membuat jalan itu dikumpulkan secara -- oleh warga desa; ber•go•tong ro•yong v bersama-sama mengerjakan atau membuat sesuatu; ke•go•tong•ro•yong•an n perihal bergotong royong: cara kerja yg rasional dan efisien akan dibina tanpa meninggalkan suasana ~

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Perjalanan Mudik Lebaran by rega

Tips Menghilangkan Rasa Pahit pada Daun Pepaya Ala Orang Tua Zaman Dahulu (Zadul)

JAUHILAH KEBIASAAN MENGUMPAT ATAU MENGGUNJING

Mencari Ridho Allah SWT vs Mencari Ridho Manusia

Akhir Hayat Manusia Ditentukan Oleh Kebiasaannya

PERINGATAN ISRO’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI TPA AL-BAROKAH

Muli Mekhanai dan Duta Kopi Lampung Barat 2015

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2012-2017