Tips Menghilangkan Rasa Pahit pada Daun Pepaya Ala Orang Tua Zaman Dahulu (Zadul)

Back To Nature

Daun pepaya sangat mudah didapat pasalnya hampir di setiap daerah di Indonesia cocok dan tumbuh dengan suburnya, namun tahukah anda bahwa daun pepaya banyak sekali manfaatnya mulai dari meningkatkan nafsu makan, memperlancar air ASI, melancarkan pencernaan, mengobati demam berdarah, nyeri haid, anti kanker, mengobati jerawat, dan masih banyak kegunaan lainnya. Daun pepaya memiliki cita rasa khas yakni rasa pahit. Namun rasa pahit dan sedikit getir yang berasal dari getah yang dihasilkan dapat dihilangkan dengan resep tradisional warisan nenek moyang bangsa kita yang diwariskan secara turun temurun ke anak cucu.

Kita sudah banyak mengenal berbagai cara untuk menghilangkan rasa pahit pada daun papaya,misal dengan cara daun pepaya direbus bersama dengan dengan daun jambu biji, atau bisa juga direbus bersama dengan tanah liat, atau jambu mete dan bisa juga direbus bersama dengan daun singkong dan daun-daun lainnya. Namun di daerah kami di daerah kami di Lampung Barat, penduduk disana memiliki tips tersendiri untuk menghilangkan rasa pahit daun pepaya yang berasal dari tumbuhan yang banyak dijumpai disana. Tips ini sangat konvensional, natural tanpa bahan pengawet kimia berasal dari warisan leluhur bangsa yang merupakan kearifan lokal bangsa kita namun dari beberapa cara diatas menurut hemat kami sepertinya cara ini yang paling mujarab, praktis dan instan pasalnya penulis telah membuktikannya beberapa waktu lalu. Caranya dengan merebus daun pepaya direbus bersama dengan daun deduhuk bakas atau deduhuk bebay yang mudah sekali didapat di daerah kami. Perbandingan campuran daun deduhuk dengan daun pepaya idealnya 3 : 1, karena bila campurannya terlalu banyak daun deduhuknya akan menghilangkan cita rasa khas dari daun pepaya yang identik sekali dengan rasa pahitnya. Kata deduhuk bakas dan bebay ini berasal dari bahasa daerah Lampung Barat. Menurut warga disini deduhuk bakas artinya daun deduhuk laki-laki sementara deduhuk bebay artinya daun deduhuk perempuan, namun di daerah lain tentu memiliki nama dan sebutan yang berbeda-beda. Daun deduhuk bakas dan bebay sepintas dibedakan dari jenis kelaminnya saja namun ternyata bentuk dan rupa daunnya sangatlah berbeda pula. Kalau deduhuk bakas bentuk daunnya agak lebar oval dan berwarna hijau muda namun deduhuk bebay bentuk daunnya agak lonjong memanjang dan berwarna sedikit tua, dalam literatur bahasa Indonesia nama daun tersebut penulis kurang paham, penulis berusaha mencari tahu namun karena keterbatasan pengetahuan penulis tentang tumbuh-tumbuhan sampai tulisan ini dibuat belum menemukannya. Daun tersebut sekilas nampak seperti gulma (tanaman pengganggu), tumbuh liar di semak-semak. Padahal daun ini memilki manfaat luar biasa dalam hal menetralisir rasa pahit yang berasal dari daun pepaya secara herbal. Bagi yang tinggal di kota, jangan kuatir daun deduhuk ini masih bisa ditemukan pasalnya spesies tanaman ini tumbuh liar dan mudah tumbuh di daerah tropis baik yang beriklim dingin maupun sedang atau panas. Di semak-semak pekarangan, di pinggir-pinggir halaman atau lapangan terbuka atau di pinggiran tumpukan batu-batu bangunan pun sering sekali dijumpai.

Nah..cara mengolahnya pun sangat simple pertama daun deduhuk (deduhuk bakas atau bebay sama saja) dan daun pepaya direbus bersama kemudian setelah daun masak segera tiriskan ke tempat yang telah disiapkan lalu pisahkan daun pepaya dan daun deduhuk. Selanjutnya buang daun deduhuk karena daun tersebut tidak lagi digunakan dan tidak untuk dikonsumsi, sementara daun pepaya yang telah ditiriskan tadi dapat dipotong-potong/diiris kecil-kecil sesuai selera, kemudian dapat dibuat sayur tumis dipadu dengan teri, sayur santan jika suka, atau dimakan sebagai rebusan lalapan dengan sambal terasi sebagai lauk pendamping nasi, atau dijadikan olahan lainnya, tentulah sangat menggoda selera. Chk..chk..chk.. sungguh nikmat n sangat simple bukan? Selamat mencoba tips sederhana ala keluarga kami...

Comments

  1. Wah aku senang banget daun pepaya. Menurutku justru rasa pahitnya yang menambah selera makan. Salam kenal. Foll back aku ya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. trims atas commentsnya, aku rasa betul sekali justru rasa pahitnya yang menambah selera, salam kenal kembali...

      Delete
  2. daun deduhuk... ehm baru pernah denger =_=a

    ReplyDelete
    Replies
    1. trims atas commentsnya pak yusuf n salam kenal dari sy, daun deduhuk adalah sebutan di daerah tempat kami tinggal yakni di lampung barat, kalau di daerah lain mungkin memiliki nama lain/tersendiri. Sy sudah coba mencari tapi tidak menemukan nama daun tsb dlm bahasa indonesia atau bhs daerah lainnya.

      Delete

Post a Comment

Silahkan memberikan komentar Anda disini namun seyogyanya masih dalam batas-batas etika dan norma-norma serta kaidah hukum yang berlaku. Dan sepatutnya juga tidak menyinggung pihak-pihak lain atau komentar yang berbau sara (suku, agama dan ras) dan penghinaan terhadap karakter serta nama baik seseorang. Thanks for visiting our blogs. Please comeback anytime you want. We always welcome you with arms wide open. Penulisrega

Popular posts from this blog

Kisah Perjalanan Mudik Lebaran by rega

JAUHILAH KEBIASAAN MENGUMPAT ATAU MENGGUNJING

Mencari Ridho Allah SWT vs Mencari Ridho Manusia

Akhir Hayat Manusia Ditentukan Oleh Kebiasaannya

PERINGATAN ISRO’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI TPA AL-BAROKAH

Muli Mekhanai dan Duta Kopi Lampung Barat 2015

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2012-2017