Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat Bersama Instansi Terkait Menertibkan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)


Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat bersama Sat Pol PP Lampung Barat kemarin, Senin (1/6/2020), beberapa waktu yang lalu melakukan penertiban PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraaan Sosial) yaitu anak-anak Punk dan Pengamen Jalanan untuk dipulangkan ke daerah asalnya.
Setidaknya ada belasan PMKS yang terdiri dari 12 anak punk dan pengamen yang berhasil ditertibkan lantaran dalam kondisi covid-19 masih melakukan kerumunan, tidak memakai masker dan sangat dikuatirkan berbuat kriminal dan diduga meresahkan masyarakat akibat kehabisan bekal. Sebelum dipulangkan ke daerah asal mereka mendapat pembinaan, arahan serta himbauan. Petugas juga memberikan pemahaman dan meminta untuk tidak datang kembali ke Lampung Barat serta tidak melakukan kesalahan yang sama di tengah pandemi covid-19 karena cukup beresiko, serta meminta untuk tidak berbuat kriminal. Jika ditemukan melakukan tindakan kriminal dan meresahkan masyarakat. Maka petugas tak segan-segan melakukan tindakan tegas dan melaporkan ke aparat penegak hukum, karena sanksinya jelas terkait penegakan perda larangan mengamen dan hukum positif yang berlaku. Selain itu petugas juga telah melakukan pengecekan suhu tubuh, guna memastikan kesehatan dan juga telah melalukan koordinasi dengan daerah asal untuk dipulangkan, sehingga keberadaannya bisa dimonitor dengan baik.
Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat atas hadirnya negara terhadap keberadaan PMKS di wilayahnya, Dinas Sosial Kabupaten Lampung Barat memberikan bantuan makanan siap saji, yang langsung diberikan oleh Kasi Penanganan PMKS, Bapak Haryadi, SH, MM., kepada perwakilan rombongan, “Mudah-mudahan bantuan ini, untuk sementara dapat meringankan dan bermanfaat buat bekal mereka selama di perjalanan menuju ke Baradatu Kabupaten Way Kanan,” harapnya.
Para anak-anak Punk tidak menyangka ada kepedulian pemerintah atas keberadaan mereka dan mengucapkan apresiasi dan atensi serta berjanji untuk secepatnya pulang dan tidak berbuat kriminal, serta tidak datang kembali ke Lampung Barat, ”Kami mengucapkan terimakasih dan berjanji untuk segera pulang ke daerah asal dan tidak berbuat onar apalagi berbuat kriminalitas,” ujar salah seorang yang dituakan dalam rombongan.
Ke-12 anak jalanan tersebut menurut laporan dari warga telah meresahkan dan tak segan-segan meminta makanan di sepanjang jalan yang mereka lewati tanpa membayar makanan yang mereka beli pasalnya mereka sudah kehabisan uang dan bekal sehingga untuk bertahan hidup mereka menjadi nekat. “Awalnya anak-anak itu minta makanan dengan sikap ramah trus kami berikan, namun setelah diberi makanan bukannya mau bayar tapi langsung ngeloyor pergi begitu saja, karena mereka jumlahnya banyak maka saya takut untuk menegur,” ujar salah satu warga Kelurahan Way Mengaku yang baru merintis usaha rumah makan yang tidak mau disebutkan namanya. 
Ditambahkannya disamping sikap, penampilan mereka pun meresahkan warga. Ketika mengamen mereka terkadang bersikap memaksa dengaan penampilan ala anak-anak Punk, dan beberapa diantaranya ada yang bertato pada bagian tubuhnya serta tidak ditemukan satupun yang memakai masker di tengah pandemi covid-19 yang tentunya sangat beresiko tinggi dan rentan terhadap terpaparnya virus corona-19.  
Ke-12 anak Punk yang berhasil didata oleh petugas Sat Pol PP dan diwawancarai terdiri dari 8 pria dan 4 wanita, berdasarkan identitas yang dimiliki dan pengakuan, mereka berasal dari Kota Prabumulih Provinsi Sum-Sel, Kota Muara Enim Provinsi Sum-Sel, Kabupaten Baturaja (OKU) Provinsi Sum-Sel, dan Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara Provinsi Lampung. Usia mereka beragam mulai dari yang paling tua berusia 22 tahun ada sebanyak 2 orang, dan yang perempuan sebanyak 4 orang berusia 16 dan 15 tahun dan lebih ironisnya yang paling muda masih berusia belia usianya masih 15 tahun ada sebanyak 3 orang dan dari tampilan mereka berusia anak sekolah dan pengakuan mereka sudah dua hari berada di Lampung Barat dan tidur di emperan rumah warga. 

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Perjalanan Mudik Lebaran by rega

Tips Menghilangkan Rasa Pahit pada Daun Pepaya Ala Orang Tua Zaman Dahulu (Zadul)

JAUHILAH KEBIASAAN MENGUMPAT ATAU MENGGUNJING

Mencari Ridho Allah SWT vs Mencari Ridho Manusia

Akhir Hayat Manusia Ditentukan Oleh Kebiasaannya

PERINGATAN ISRO’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI TPA AL-BAROKAH

Muli Mekhanai dan Duta Kopi Lampung Barat 2015

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2012-2017