CATATAN PERJALANAN KE KOTA NYIUR MELAMBAI

Kota yang dijuluki “Bumi Nyiur Melambai” ini ternyata memiliki destinasi wisata atau tujuan wisata yang sangat menarik, salah satunya adalah Pulau Bunaken yang sangat terkenal dan tersohor itu. Bunaken merupakan sebuah pulau yang memiliki taman laut (Marine Park) yang eksotis dengan kerumbu karang yang terjaga baik dengan beragam biota lautnya merupakan salah satu warisan dunia (International Heritage).

Dari pelabuhan kota Manado, Sulawesi-Utara, hanya ditempuh sekitar 45 menit perjalanan dengan menggunakan perahu motor cepat (speed boat) kita akan sampai di pulau tersebut. Tiba di Pulau Bunaken sejauh mata memandang, kita akan disuguhi pemandangan dengan hamparan pohon kelapa nan hijau yang seakan melambaikan tangan seraya mengucapkan selamat datang di Bumi Kawanua. Tak berlebihan bila kebanyakan orang menjulukinya dengan julukan “Kota Nyiur Melambai” sebab sangat mudah sekali kita temui perkebunan kelapa baik yang monokultur maupun polykultur atau tumpang sari dengan jenis tanaman palma lainnya di pinggiran Kota Manado.

Memang tak lengkap rasanya bila ke Bunaken tanpa snorkeling dan diving, demikian orang disana berseloroh pasalnya keindahan pemandangan di bawah laut itulah yang menjadi maestro unggulan yang merupakan daya tarik tersendiri yang siap menghipnotis pengunjung yang datang. Gugusan batu-batu, dinding karang raksasa yang berdiri tegap vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken, kerumbu karang dan beragam ikan warna-warni menghiasi dan menambah keindahan pemandangan bawah laut Bunaken. Namun tak perlu kecewa bagi pengunjung yang tidak memiliki kesempatan melakukan diving, biasanya setiap kapal telah dirancang khusus sedemikian rupa sehingga pengunjung juga dapat menikmati pemandangan bawah laut tanpa harus melakukan aktivitas menyelam pasalnya hampir semua kapal telah disediakan kaca yang dipasang di bawah deck (geladak) kapal, sehingga pengunjung dapat memandangi dan merasakan keindahan pemandangan bawah laut dari atas perahu layaknya kita memandangi aquarium dengan ikan-ikan dan segala vegetasi serta biota laut yang ada di dalamnya.

Taman laut Bunaken dilihat dari dalam perahu

Bagi para pengunjung yang ingin diving dan snorkeling disana banyak disewakan berbagai perlengkapan dan peralatan diving dan snorkeling, mulai dari wet suit, tabung oxygen, kamera kedap air yang siap mengabadikan segala aktivitas diver yang melakukan diving serta speed boat yang siap mengantar kita menuju lokasi terumbu karang yang tak jauh di sekitar Bunaken dan pemandu yang terampil dan terlatih yang siap sedia mendampingi para diver pemula, jadi bisa dikatakan relatif aman meskipun pengunjung tidak bisa berenang sekalipun. Secara keseluruhan taman laut Pulau Bunaken memiliki luas 75 Ha lebih, dengan lima pulau yang berada di dalamnya yakni Pulau Manado Tua (Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Mantehaga dan beberapa anak pulaunya. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman beragam. (dari berbagai sumber).

Puas meng-explore keindahan alam Bunaken, pengunjung dapat mencoba pula wisata kuliner yang ada di Kota Manado, salah satunya tinutuan yang tersohor itu, makanan yang mirip bubur. Tinutuan merupakan makanan khas Manado yang disajikan pada saat sarapan pagi, terdiri dari berbagai macam sayuran di dalamnya seperti jagung, labu kuning dan ditambah rempah-rempah yang dijamin dapat memanjakan lidah, dengan ditemani dengan ikan cakalang (ikan tuna),dll, rasakan sensasi nikmatnya.

Cakalang Fufu yaitu ikan cakalang yang diasapi dan masih banyak lagi makanan khas Manado lainnya yang terkenal yang merupakan kearifan lokal setempat.
Terdapat juga minuman khas yaitu saguer yaitu sejenis arak atau tuak yang berasal dari pohon aren yang memiliki kandungan alkohol, Cap Tikus (minuman berakohol tinggi dari proses fermentasi), namun untuk minuman yang satu ini Polda Sulawesi Utara telah mengkampanyekan himbauan pelarangan kepada masyarakatnya untuk berhenti mabuk-mabukan “Brenti Jo Bagate.” Karena tanpa disadari minuman ini jika dikonsumsi berlebihan hingga mabuk dapat menjadi salah satu dari beberapa faktor pemicu kriminalitas di kota-kota besar. Jargon “Brenti Jo Bagate” ini dapat kita temukan hampir setiap sudut-sudut Kota Manado. Pada saat Pemilu Legislatif kemarin aparat setempat pun mengkampanyekan “Brenti Jo Barucci” berhenti untuk tidak jujur.

Foto : Latar belakang Pulau Manado Tua dari Speed Boat Yang Kami Tumpangi

Itinerary = a route for a journey = rute perjalanan.

Dari Lampung Barat perjalanan menuju Bandar Udara (Bandara) Beranti Lampung Selatan kurang lebih 6 Jam perjalanan dengan menggunakan jalur darat. Kemudian dilanjutkan dengan pesawat udara komersial dari Bandara Beranti - Bandara Soekarno Hatta kurang lebih 25 Menit. Transit di Bandara Soekarno Hatta barang sebentar bila tidak ada delay di sana kemudian dilanjutkan kembali dengan pesawat dari Bandara Soekarno Hatta-Bandara Samratulangi Manado, yang dapat ditempuh sekitar 3 jam perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang/udara.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya buat Pak Chandra, Ibu Jeanette Kumaunang, Ralf, Pak Robby, Pak Arter, Pak Husen beserta istri dan seluruh karyawan dan karyawati serta para Peneliti Balit Palma Manado, Sul-ut yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu namanya disini, yang telah menyambut kami dengan baik, memfasilitasi kami selama berada disana.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Perjalanan Mudik Lebaran by rega

Tips Menghilangkan Rasa Pahit pada Daun Pepaya Ala Orang Tua Zaman Dahulu (Zadul)

JAUHILAH KEBIASAAN MENGUMPAT ATAU MENGGUNJING

Mencari Ridho Allah SWT vs Mencari Ridho Manusia

Akhir Hayat Manusia Ditentukan Oleh Kebiasaannya

PERINGATAN ISRO’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI TPA AL-BAROKAH

Muli Mekhanai dan Duta Kopi Lampung Barat 2015

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2012-2017