Geliat Sepotong Surga Tersembunyi di Bumi Beguai Jejama



geliat sepotong surga tersembunyai di bumi beguai jejamaBumi Beguai Jejama Lampung Barat menyimpan sejuta pesona wisata alam nan indah dan eksotis namun masih ada destinasi wisata tersembunyi yang belum tergali padahal memiliki potensi besar untuk di jual guna pengembangan kepariwisataan kedepan. Contohnya saja ekowisata Keramikan dan Nirwana yang berlokasi di Pekon Gunung Ratu Bandar Negeri Suoh dan Pekon Sukamarga di Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat. Destinasi wisata ini sudah mulai dikembangkan oleh kelompok masyarakat sekitar satu tahun belakangan ini dan mulai tampak ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Terlebih lagi akses jalan menuju Kecamatan BNS dan Suoh sudah mulai dikerjakan sejak beberapa tahun lalu hingga sekarang terus dilakukan pemerintah daerah untuk membuka ketertinggalan dari kecamatan-kecamatan lainnya.

Wisatawan lokal berasal dari kabupaten sekitar Lampung Barat dan luar Lampung Barat, misalnya Lampung Utara, dan bahkan ada yang dari Bandar Lampung dan Kabupaten Tanggamus dan sekitarnya. Sementara wisatawan mancanegara biasanya dari Tenaga Kerja Asing (TKA) dari Chevron Geothermal Indonesia Wilayah Kerja Suoh-Sekincau itu sendiri yang sebelumnya mereka pernah mengadakan survey penelitian terkait deposit akan cadangan panas bumi (Geothermal) yang ada disana. Setidaknya pada hari-hari libur sekolah dan libur nasional sudah banyak pengunjung yang berdatangan di lokasi ini.

Menurut informasi yang kami peroleh dari beberapa pemandu wisata yang mendampingi perjalanan kesana, sejak diberikan ijin oleh Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) pasalnya kedua tempat wisata ini masih masuk wilayah kawasan TNBBS, tempat wisata ini mulai dikelola kelompok masyarakat dari 2 pekon atau desa tersebut. Dimana dari tempat  wisata tersebut, roda perekonomian masyarakat mulai menggeliat karena mendapatkan multiplier effect akibat dari kegiatan wisata tersebut misalnya keuntungan dari jasa parkir, jasa ojek, jasa sewa perahu motor, jasa pemandu wisata dan jasa pedagang sementara konon katanya TNBBS pun mendapatkan devisa dari tiket masuk yang terjual yang disetor ke kas negara. Meskipun mendapat izin dengan berbagai persyaratan perjanjian atau kontrak yang sangat ketat. Masyarakat disana tetap berkewajiban menjaga kelestarian alam dan lingkungan flora yang ada disana dengan menanam tanaman yang bermanfaat seperti buah-buahan dan lainnya yang berasal dari bantuan TNBBS.

Dari pintu masuk kita sudah disuguhi hamparan Danau Asam yang cukup luas memanjang dengan warna air hijau kebiru-biruan dan konon katanya air danau bisa berubah-ubah warna sepanjang waktu. Untuk menuju keramikan bisa ditempuh melalui Danau Asam ataupun jalan darat dengan menyewa ojek motor.

Sedangkan bila melalui Danau Asam harus dengan perahu motor jarak tempuhnya sekitar 15 menit-an dengan mengarungi danau tersebut kemudian kita akan disambut oleh pemandu yang siap mengantar kita menuju keramikan dengan berjalan kaki melintasi hamparan pasir kuning sepanjang 300-an meter yang bercampur lumpur dan pasir layaknya hamparan persawahan yang baru dibajak namun lumpurnya tidak terlalu dalam, hanya sebatas tumit kaki saja .

Disebut pasir kuning menurut pemandu wisata disana saat terkena pancaran sinar matahari hamparan pasir tersebut akan terlihat berwarna kuning keemasan dan saat menapaki pasir kuning terasa sekali bau aroma belerang tercium. Kemudian perjalanan masih dilanjutkan dengan berganti pemandu wisata lainnya karena untuk menuju kesana kita harus menyewa pemandu wisata yang khusus tugasnya mengantar pengunjung ke keramikan. Pemandu wisata yang pertama telah selesai menunaikan tugasnya hanya mengantar dari pasir kuning menuju Keramikan, kemudian untuk menuju kawah Nirwana pemandu wisata kedua yang siap mengantar menuju tempat tersebut.
Dengan melintasi padang ilalang dan sedikit belukar serta jembatan air panas yang terbuat dari bambu dan kayu yang panjang bentang jembatannya sekitar 10-15-an meter. Aliran sungai dibawahnya cukup panas. Disana kita harus ektra hati-hati pasalnya jika kita terjatuh dapat dipastikan fatal akibatnya.


Dari jembatan air panas rupanya masih sekitar 1,5 km tiba disana.menurut pemandu yang kami wawancarai, meskipun tidak terlalu jauh jaraknya namun bagi pemula rasanya merupakan tantangan tersendiri yang cukup menantang disamping melelahkan. Butuh usaha dan perjuangan dan tentunya harus dibarengi dengan kondisi fisik prima agar tiba di lokasi tersebut. Sayangnya pada saat itu cuaca kurang bersahabat pasalnya sepanjang perjalanan menuju kesana kami diiringi oleh hujan rintik-rintik dan semakin lama semakin deras.

Dalam perjalanan kesana tak jarang kami menjumpai pengunjung mulai dari orang tua, muda bahkan anak-anak kecil sekalipun dapat kita jumpai disana tak satupun pengunjung merasa terbebani malah sebaliknya mereka mengungkapkan rasa senang dan ceria yang terpancar dari muka-muka mereka.

Meskipun hujan mengguyur, tak tampak sama sekali kecapaian, beberapa pengunjung malah berseloroh dengan ungkapan “Kalau belum sampai ke keramikan belum rasanya ke Suoh pak,” ujar beberapa pengunjung yang kebetulan berpapasan dengan rombongan kami seraya memberi semangat untuk melanjutkan perjalanan.

Rupanya mereka masih dalam rombongan kami juga namun mereka tak sabar menunggu acara selesai sementara rombongan kami menunggu dahulu proseesi acara seremonial yang telah disiapkan oleh pihak panitia disana dengan suguhan tari-tarian etnik yang dilakukan oleh siswa-siswi tingkat TK hingga SMP Se-Kecamatan Suoh dan BNS.










Cerita Berawal Disini
Awal cerita mengapa kami ke Suoh, sejatinya saya dan rombongan dari dinas, hari itu ada acara rakor bulanan yang rutin kami lakukan. Tempatnya selalu berpindah-pindah dari satu kecamatan ke kecamatan lain, kebetulan bulan ini jadwalnya di Kecamatan Suoh. Saya berkunjung ke sini merupakan kali ke duanya. Setelah pengalaman pertama pada saat acara "Tour De Suoh" dengan acara gowes sepeda santai pada awal tahun 2017 kemarin, namun dalam kesempatan dan acara yang berbeda. Kemudian untuk kali keduanya pada saat rakor di bulan ini. Sebagaimana diketahui untuk melakukan perjalanan ke Suoh bisa ditempuh bisa melalui Kecamatan Batubrak maupun Kecamatan Sekincau.

Sementara bila dari Kecamatan Batubrak memakan waktu perjalanan sekitar 2 jam dengan kondisi jalan yang relatif baik karena sedang dalam pembangunan mulai dari Sukabumi ke Suoh. Berbeda sekali dengan perjalanan ketika awal tahun lalu karena titik yang sulit belum dibangunnya jalan sehingga untuk menuju kesana butuh perjuangan ektra berat dan jarak tempuh pada waktu itu bisa 3 hingga 4 jam baru tiba disana. Tidak seperti sekarang hanya memakan waktu 2 jam bisa tiba disana, kita bisa memakai kendaraan roda 4 jenis mini bus, tidak ada kendala yang berarti lagi hanya butuh kehati-hatian saja pasalnya jalan sedang dalam proses pengerjaan atau pembangunan. Dan pada titik-titik tersulit jalan sudah semuanya di rabat beton sehingga sudah tidak dijumpai lagi ada kendaraan yang selip atau pun “kepater” akibat jalan yang rusak.

Tiba disana sekitar pukul 10-an, rupanya panitia menyiapkan prosesi acara arak-arakan untuk menyambut rombongan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat, Bapak Bulki, S.Pd., MM. beserta Istri dan Ibu-ibu Darma Wanita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lampung Barat, sejauh kurang lebih 300-an meter menuju tempat rakor yaitu di aula SMP Bakhti Mulya Kecamatan Suoh dengan diiringi Drumband siswa-siswi SMP Bakhti Mulya kemudian langsung menuju aula yang telah disiapkan dengan berbagai agenda acara rakor yang dihadiri dari Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah dari tingkat TK, SD dan SMP serta UPTD se- Kabupaten Lampung Barat.


Selesai acara sekitar jam 4 sore kami menuju homestay yang telah disiapkan pihak panitia karena jadwal esok harinya adalah mengunjungi tempat wisata yang Danau Asam, Keramikan dan Nirwana. Namun sebelum menuju ke tempat wisata, kami singgah sebentar ke Sekolah SMP N 3 BNS untuk melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolah yang lokasinya tidak jauh dari Danau Asam, dan penanaman pohon pun dilanjutkan di lingkungan lokasi Danau Asam itu sendiri.

Tiba di Keramikan dan Kawah Nirwana Laksana Menemukan Sepotong Surga yang Tersembunyi ( a hidden piece of Paradise)
Rasanya terbayar sudah setibanya di keramikan apalagi setelah sampai di Nirwana, seluruh rasa capai, letih, penat, senang dan gembira bercampur menjadi satu walau seluruh pakaian yang kami kenakan basah kuyup bermandi air hujan. Hilang seketika setibanya di tempat tersebut ketika menikmati eksotisnya alam, tak berlebihan laksana berada di jagat alam nirwana. Sungguh memanjakan mata memandang dan membuat takjub serta terbesit decak kagum di hati akan mahakarya alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT sungguh nan indah yang patut kita syukuri ini.

Sejatinya tempat wisata ini belum begitu populer dikenal di provinsi ini pasalnya baru mulai dikembangkan sebagai tujuan destinasi wisata baru, namun kedua tempat ini, tak jarang dikalangan netizen pengguna medsos sudah menjadi perbincangan hangat. Banyak aktivitas yang bisa dilakukan disana, kita dapat berfoto-fota dan mengupload di instagram, mengabadikan setiap moment indah dan jarang bersama rombongan disana namun tetap harus mematuhi saran-saran dan petunjuk dari pemandu wisata (tourist guide) disana pasalnya ada zona-zona-tempat yang tidak bisa di lalui alias berbahaya dan zona-zona yang aman untuk berfoto disana.

Nirwana merupakan destinasi wisata baru setelah keramikan dikelola karena skalanya lebih luas baik segi keindahan maupun luas tempatnya, Jarak antara keduanya pun tidak terlalu jauh. “Hanya membutuhkan waktu sekitar 20-an menit saja dari Keramikan menuju kesana dengan berjalan kaki,” ujar salah seorang pemandu wisata.

Belum semua tempat yang dapat kami kunjungi dan jelajahi pasalnya disana menawarkan berbagai pilihan destinasi wisata alam yang cukup indah, ada beberapa danau yang cukup terkenal di Lampung Barat yaitu Danau Lebar, Danau Belibis dan Danau Minyak yang konon airnya dapat berubah-rubah warna dan ada lagi air terjun di Kecamatan Suoh namun kami rombongan belum dapat mengunjungi ke-3 danau dan ari terjun yang indah nan mempesona tersebut dikarenakan keterbatasan waktu berada disana. (tamat)

AYO KE LAMPUNG BARAT...


Comments

Popular posts from this blog

Kisah Perjalanan Mudik Lebaran by rega

Tips Menghilangkan Rasa Pahit pada Daun Pepaya Ala Orang Tua Zaman Dahulu (Zadul)

JAUHILAH KEBIASAAN MENGUMPAT ATAU MENGGUNJING

Mencari Ridho Allah SWT vs Mencari Ridho Manusia

Akhir Hayat Manusia Ditentukan Oleh Kebiasaannya

PERINGATAN ISRO’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI TPA AL-BAROKAH

Muli Mekhanai dan Duta Kopi Lampung Barat 2015

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2012-2017