PESTA RAKYAT SEKURA 2016 PECAHKAN REKOR MURI

Pemkab Lampung Barat berhasil kembali Memecahkan Rekor Muri dengan “Peserta Pesta Rakyat Sekura Cakak Buah dengan Arak-Arakan Terbanyak”.

Setelah berhasil memecahkan rekor Muri pada tahun 2015 kemarin dengan katagori "Menyangrai Kopi di Tungku Terbanyak," kali ini bertepatan di hari ulang tahun peraknya, Pemkab Lampung Barat kembali dianugerahi rekor Muri dengan Pesta Sekura dengan arak-arakan terbanyak dan lebih diluar dugaan lagi lantaran berhasil menembus rekor dunia. Acara yang dikemas dalam rangka peringatan HUT RI ke-71 dan HUT Lampung Barat ke-25 tahun 2016 yang jatuh pada Sabtu tanggal 24 September mendatang, dimeriahkan dengan pesta sekura dengan jumlah peserta terbilang cukup spektakuler, betapa tidak? Pasalnya ada sebanyak 5.454 wajah peserta ikut ambil bagian memeriahkan acara pesta rakyat sekaligus dikemas bersamaan dengan jalan sehat yang merupakan salah satu dari berbagai rangkaian kegiatan Lampung Barat Nayuh.

Acara yang berlangsung (18/9/2016) kemarin cukup sukses dan semarak pasalnya perhelatan ini melibatkan peserta terbanyak dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Setidaknya dalam catatan Muri ada sebanyak 5.454 peserta mengenakan topeng Sekura betik atau sekura kamak. Target rekor Muri yang tadinya hanya 2016 wajah ternyata terlampaui menjadi lima ribuan lebih. Menurut informasi yang didapat, panitia awalnya menargetkan minimal 2016 namun ternyata diluar dugaan bahkan melebihi dari perkiraan awal namun menurut hitungan diatas kertas bisa mencapai tujuh ribuan. Belakangan diketahui beberapa penyebabnya antara lain karena ada beberapa peserta yang tidak sempat terhitung oleh tim Muri karena mereka lebih duluan sebelum dilepas oleh Bupati Lampung Barat, Drs. Mukhlis Basri, M.M. beserta jajarannya dan unsur Forkopimda Lampung Barat serta penyebab lainnya mungkin tidak terpantau oleh tim muri karena antusiasme peserta cukup tinggi mengikuti pesta sakura tersebut sehingga tidak menghiraukan lagi apakah mereka dihitung atau tidak oleh tim muri.

Diketahui peserta yang berasal dari pegawai di lingkungan pemkab, serta utusan masyarakat kecamatan se-Lampung Barat turut serta dalam kegiatan tersebut. Menariknya panitia juga menyediakan beraneka hadiah bagi para pemenang lomba, diantara hadiah utamanya adalah sepeda motor.

Umumnya olahraga jalan sehat dengan mengenakan pakaian olahraga mungkin sudah biasa. Namun Sabtu kemarin cukup bersejarah, ribuan pegawai dan masyarakat mengikuti olahraga pagi jalan sehat dengan mengenakan berbagai pakaian yang tak lazim sebab acara jalan tersebut diikuti oleh peserta sekura.

Nampak terlihat beberapa peserta pria berpakaian daster dan mengenakan topeng serta mengenakan dandanan layaknya seorang ibu yang akan melahirkan. Tak hanya itu, para peserta lainnya yang mengikuti acara ini juga mengenakan topeng beraneka rupa wajah. Pantauan di lapangan tampak dari kejauhan, laksana lautan manusia, tumpah ruah memadati sepanjang jalan protokol dengan berbagai macam kostum unik dan beraneka rupa topeng wajah yang dikenakan. Rombongan sekura tersebut terlihat rapih dan tertib dalam melakukan kegiatan jalan sehat.

Adapun rute yang dilalui oleh peserta jalan sehat tersebut dimulai dari depan Wisma Sindalapai Pasar Liwa menuju Lapangan Pemda Way Mengaku. Nuansa menyambut perayaan HUT Lambar juga kental terasa, karena di setiap rumah penduduk dipasang umbul-umbul dan bendera menambah semaraknya Hut Lambar ke-25 tersebut.

Setibanya di lapangan Pemda Way Mengaku, peserta sakura melakukan cakak buah pohon yaitu panjat pinang. Ada sekitar puluhan pinang yang telah disediakan pihak panitia. Tidak sampai disitu saja pada siang harinya dilanjutkan dengan hiburan rakyat yang dimeriahkan oleh artis ibukota Citacitata dan artis ibukota lainnya.

Kemeriahan nampak terlihat pada acara ini dimana terlihat beberapa peserta pria berpakaian daster dan mengenakan topeng serta mengenakan dandanan layaknya seorang ibu yang akan melahirkan bahkan beberapa peserta ada yang berpakaian ala kadarnya yang hanya tertutup pada bagian wajah dan bagian tubuh lainnya mengenakan sarung dan topeng, orang sekitar yang kebetulan melihat secara bercanda menyebut dengan sakura "campur-campur."

Pantauan di lapangan tampak dari kejauhan, laksana lautan manusia, tumpah ruah memadati sepanjang jalan protokol dengan berbagai macam kostum unik dan beraneka rupa topeng wajah yang dikenakan. Rombongan sekura tersebut terlihat rapih dan tertib saat melakukan kegiatan jalan sehat. Ribuan peserta mengikuti acara tersebut. Mereka antusias, mengikuti jalannya pesta rakyat sekura yang mengambil rute dimulai dari depan Wisma Sindalapai Pasar Liwa menuju Lapangan Pemda Way Mengaku.

Sebagaimana diketahui Sakura masuk sebagai dalam daftar warisan budaya tak benda yang diakui oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (Unesco) pada tahun 2015 lalu. Unesco adalah sebuah organisasi perserikatan bangsa-bangsa yang menangani masalah pendidikan, keilmuan dan kebudayaan dan kini sakura menjadi hak paten lampung barat.

Dalam sambutannya Bapak Bupati Lampung Barat, Drs. Mukhlis Basri, M.M mengatakan umumnya sekura ditampilkan dalam tarian topeng pada pesta adat yang biasanya diadakan setiap awal hari raya Idul Fitri di bulan Syawal. Pesta ini merupakan pesta rakyat yang diselenggarakan sebagai manifestasi dari ungkapan rasa syukur, sukacita, evaluasi diri dan perenungan terhadap sikap dan tingkah laku.

Ditambahkan tujuan acara ini antara lain untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung di Lampung Barat. Bupati juga berharap pesta sakura dapat menjadi salah satu icon pariwisata unggulan Kabupaten, selain itu sebagai bentuk upaya pelestarian budaya sehingga Lampung Barat akan semakin dikenal luas ke seluruh wilayah nusantara.

Rangkaian kegiatan yang disebut Lampung Barat Nayuh yang dimulai dari awal September hingga bulan Oktober diisi dengan berbagai event kegiatan, mulai dari pertandingan sepakbola se-Kecamatan Lampung Barat, Hari Kunjung Perpustakaan yang diisi dengan kegiatan lomba mewarnai tingkat PAUD, lomba cerita bahasa Lampung tingkat SD, dan lomba pidato berbahasa Inggris TK/SMP/ dan SMA, kemudian berbagai perlombaan olah raga prestasi dan olah raga tradisional, donor darah, lomba senam antar instansi, adventure trail, lomba baris berbaris, rakor apkasi korwil Lampung, upacara HUT Lambar, pameran Liwa Fair dari tanggal 19 sampai dengan 28 September, pengajian Akbar pada tanggal 1 Oktober dengan penceramah Ustadzah Ummi Qurrota Ayuni dari Jakarta serta seminar daerah.

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Perjalanan Mudik Lebaran by rega

Tips Menghilangkan Rasa Pahit pada Daun Pepaya Ala Orang Tua Zaman Dahulu (Zadul)

JAUHILAH KEBIASAAN MENGUMPAT ATAU MENGGUNJING

Mencari Ridho Allah SWT vs Mencari Ridho Manusia

Akhir Hayat Manusia Ditentukan Oleh Kebiasaannya

PERINGATAN ISRO’ MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW DI TPA AL-BAROKAH

Muli Mekhanai dan Duta Kopi Lampung Barat 2015

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Barat periode 2012-2017